Pada tulisan kali ini penulis akan melanjutkan pembahasan yang belum dibahas pada " Arsitekur Web dan Aplikasi Utama Bag.1 ". Disini penulis akan membahas tentang Aplikai Utama yaitu : Semantic Web Summary dan Web Security.
1. Semantic Web Summary
Pengertian Semantic Web (Web Semantik) atau Definisi
Semantic Web adalah pengembangan dari World Wide Web di mana makna semantik
dari informasi di web didefinisikan, sehingga memungkinkan mesin untuk
memprosesnya. Semantic Web berasal dari World Wide Web Konsorsium dari Web
sebagai media universal data, informasi, dan pertukaran pengetahuan. Semantic
Web terdiri dari seperangkat prinsip-prinsip desain, kelompok kerja
kolaboratif, dan berbagai teknologi. Beberapa elemen dari Semantic Web yang
dinyatakan sebagai calon masa depan dan unsur-unsur lain dari Semantic Web
disajikan dalam spesifikasi formal dimaksudkan untuk memberikan deskripsi
formal konsep, istilah, dan hubungan dalam satu domain tertentu. Semantic Web SUmmary dibagi menjadi :
- XML
XML (Extensible Markup Language) adalah bahasa markup untuk
keperluan umum yang disarankan oleh W3C untuk membuat dokumen markup keperluan
pertukaran data antar sistem yang beraneka ragam. XML merupakan kelanjutan dari
HTML (HyperText Markup Language) yang merupakan bahasa standar untuk melacak
Internet.
XML didesain untuk mempu menyimpan data secara ringkas dan
mudah diatur. Kata kunci utama XML adalah data (jamak dari datum) yang jika
diolah bisa memberikan informasi.
XML menyediakan suatu cara terstandarisasi namun
bisa dimodifikasi untuk menggambarkan isi dari dokumen. Dengan sendirinya, XML
dapat digunakan untuk menggambarkan sembarang view database, tetapi dengan
suatu cara yang standar.
- RDF
Salah satu tulang punggung Web 3.0 adalah format dan
spesifikasi yang memungkinkan komunikasi dan interaksi pada level mesin, W3C
mendefinisikan format metadata yang dikenal dengan RDF (Resource Description
Format). RDF terdiri dari tiga komposisi, meliputi subject, predicate, dan
object. Predicate merupakan komposisi yang menerangkan sudut pandang dari subject
yang dijelaskan object, sementara subject dan object merupakan entitas. Object
di dalam RDF dapat menjadi subject yang diterangkan oleh object yang lainnya.
Dengan inilah object dapat berupa masukan yang dapat diterangkan secara jelas
dan detail, sesuai dengan keinginan pengguna yang memberikan masukan.
Cara kerja RDF dapat diterangkan dengan satu contoh
sederhana berikut, untuk mendefinisikan “daun memiliki warna hijau”, maka
“daun” direpresentasikan sebagai subject, “hijau” merupakan object, dan “memiliki
warna” adalah predicate. Dengan menggunakan RDF, website dapat menyimpan dan
melakukan pertukaran informasi antar-web. RDF telah digunakan pada
aplikasi-aplikasi, antara lain:
RSS (RDF Site Summary). RSS memberikan informasi update
sebuah website tanpa pengunjung perlu mengunjungi website tersebut.
FOAF (Friend of a Friend). Didesain untuk mendeskripsikan
orang-orang, ketertarikan dan hubungan mereka.
SIOC (Semantically-Interlinked Online Communities).
Menerangkan komunitas online dan menciptakan koneksi antara diskusi berbasis
Internet seperti message board, blog, maupun mailing list.
- OWL
OWL (Web Ontology Language) adalah salah satu bentuk
ontology yang memang dirancang dengan tujuan untuk digunakan oleh aplikasi yang
perlu memproses isi informasi ketimbang menampilkan informasi untuk konsumsi
manusia. OWL merupakan rekomendasi W3C (World Wide Web Consortium) dalam
penulisan ontology untuk web untuk web semantic. OWL dituliskan dalam syntax
XML (eXtended Markup Language). Selain XML dalam OWL digunakan juga bahasa XMLS
(XML Schema), RDF (Resource Description Framework) dan RDFS (RDF Schema) dan
OWL itu sendiri.
- Micro Formats
Microformats adalah salah satu cara menambahkan penandaan
sederhana agar tiap data mudah terbaca oleh manusia seperti peristiwa, rincian
kontak atau lokasi pada halaman web sehingga informasi di dalamnya dapat
diekstraksi oleh perangkat lunak dan diindeks, dicari, disimpan,
bertukaran-referensi, atau dikombinasi. Secara teknis, hal-hal tersebut adalah
bagian dari penandaan semantik yang hanya menggunakan standar “Plain Old
Semantic (X)HTML” (yaitu “POSH”) saja dengan nilai “rel” dan satu set
penamaan-kelas yang umum. Mereka digunakan dengan terbuka dan tersedia, bebas
bagi siapa saja.
- Micro Data
Microdata merupakan perkembangan bahasa markup yang masih
termasuk kedalam machine-readable metadata (mesin pembaca metadata) untuk
menguraikan konten web. Tag HTML, Microdata dan Microformat adalah bahasa
markup unik yang saling melengkapi satu sama lain dan ketiganya sangat membantu
mesin pencari dalam merayapi halaman-halaman web. Diantara ketiganya, microdata
merupakan perkembangan bahasa markup terbaru yang keberadaannya memberikan
persaingan selaras terhadap microformat yang menggunakan standar RDFa. Dalam
penggunaannya, sebenarnya para webmaster bebas untuk menentukan format
markup-nya, boleh menggunakan microformat saja, microdata saja atau menggunakan
keduanya. Namun webmaster terutama Google menyarankan penggunaan kedua format
tersebut.
Microdata adalah bagian dari spesifikasi HTML5. Namun juga
tergantung pada perubahan kosakata dan atribut baru dalam penerapan metadata.
Dan itu tidak dibatasi untuk setiap jenis tertentu dari konten web, untuk dapat
menjelaskan konten unik yang tidak mampu ditangani oleh Microformat.
Selanjutnya, microdata dapat menggunakan notasi DOM, yang dapat membuat parsing
metadata lebih mudah.
Ada dua standar kosakata microdata yang digunakan saat ini
yaitu kosakata dari data-vocabulary.org dan kosakata dari schema.org. Namun
dari keduanya, beberapa webmaster terutama Google menyarankan penggunaan
kosakata dari schema.org, dengan alasan kosakata schema.org lebih banyak dan
lebih fleksibel dari pada kosakata data-vocabulary. Walau contoh yang diberikan
oleh Google masih menggunakan data-vocabulary namun disarankan pada webmaster
untuk menggunakan Schema yang lebih banyak kosakatanya dan kemungkinan
kedepannya, data-vocabulary tidak lagi digunakan.
2. Web Security
Suatu tata cara mengamankan aplikasi web yg dikelola,
biasanya yg bertanggung jawab melakukannya adalah pengelola aplikasi web tsb.
Mengenai masalah yang berkaitan dengan keamanan di dalam era
digital tidak lepas dari 3 prinsip utama yaitu Confidentiality, Integrity, dan
Availability atau lebih dikenal dengan nama CIA. Sama halnya ketika bergelut
dengan keamanan (security) sebuah website, princip CIA sudah selayaknya
dijadikan pedoman yang harus dipahami apabila ingin website kita lebih aman dan
sulit untuk diserang.
- CONFIDENTIALITY
Confidentiality memiliki makna bahwa data-data ataupun
informasi-informasi yang berada di dalam sebuah website hanya dapat di baca
atau di akses oleh orang-orang yang memang memiliki kewenangan untuk
mengaksesnya. Dalam era konsep Web 2.0 yang sedang berkembang beberapa tahun
belakangan ini, sangat memungkinkan sebuah website untuk dapat memiliki lebih
dari satu administrator. Contohnya adalah WordPress engine.
- INTEGRITY
Integrity memiliki pengertian data-data yang berada didalam
server atau website hanya dapat diubah ataupun di delete oleh orang yang
memiliki kewenangan untuk melakukan hal itu. Sebagai contoh proses transfer dari
server ke client atau sebaliknya (dapat berupa upload maupun download),
ternyata mengubah file yang sedang di transfer tersebut, hal ini
mengindikasikan bahwa sebuah aplikasi website yang sedang digunakan tidak aman
(insecure). Sama halnya jika ada serangan sebuah virus yang dapat mengubah
sebuah file, entah itu mengubah nama ataupun isinya.
- AVAILABILITY
Jika confidentiality bermakna hanya user yang memiliki
kewenangan yang dapat melihat data tertentu yang tersimpan didalam sebuah
server atau website, availability memiliki makna bahwa website harus dapat
diakses jika user ingin meggunakannya. Memang terkesan membingungkan dan tidak
berbeda dengan prinsip pertama, namun kedua prinsip ini sangat jauh berbeda
dikarenakan dilihat dari dua sudut pandang yang memang berbeda.
Availability hanya menekankan kepada dapat diaksesnya sebuah
website. Mengenai siapa yang dapat mengaksesnya itu telah dicover oleh prinsip
confidentiality.
Jika sebuah website dapat diakses tanpa adanya
error, itu berarti website tersebut telah memenuhi prinsip availability ini.
Hal ini memiliki makna bahwa sebuah website haruslah dapat diakses apabila
memang dibutuhkan, dengan kata lain versi yang lebih mudahnya adalah, website
harus available 24 jam 7 minggu (24/7).
sumber :
http://esasabila.blogspot.com/2014/03/arsitektur-web-dan-aplikasi-utama.html
id.wikipedia.org